Posts

Showing posts from April, 2016

Begitulah Rejeki

Semalam saya baru saja menuntaskan mengedit beberapa halaman dari 150 halaman artikel yang saya buat. Saya menyelesaikannya tanpa perasaan apa-apa. Mematikan laptopnya sesuai prosedur. Dan kemudian beranjak tidur. Begitu pagi menjelang, saya kembali bersemangat untuk melanjutkan tulisan saya. Namun, begitu membuka file. Filenya tidak bisa dibuka. Entah apa yang terjadi. Saya sudah mencoba berkali-kali untuk menemukan backupnya dan lain sebagianya. Sedihnya, saya tidak kunjung menemukan jalan keluar. Aduhai manusia, lemah nian dikau. Begitulah jika Allah berkehendak. Sebaik-baik persiapan yang dilakukan jika Allah berkehendak lain, akan lain pula ceritanya. Ah aduhai manusia. Lemah sekali dikau.

MEMULAI

Tekad hari ini: MEMULAI! "Apapun yang kita impikan, bisa kita raih! Percayalah! Satu syaratnya: mulailah! Keberanian memulai mengandung kegeniusan, kekuatan, dan keajaiban di dalamnya! Selamat Pagi! Banyak dari kita terlalu lama berangan-angan. Menimbang-nimbang untuk memulai sesuatu. Memikirkan efek sampingnya terlalu lama. Menunggu rencana kita sempurna benar. Banyak kesempatan bertaburan di sekitar kita, tapi kita terlalu pengecut untuk segera mengambil. Banyak jalan lebar terbentang tapi kita terlalu peragu untuk sekedar bergegas. Yuk Mulai. Yuk Nekat. Saya telah banyak menemukan keajaiban dari 'nekat'.  Teman saya, nekat apapun yang terjadi harus berangkat ke Jepang. Entah dari mana dia sudah berhasil pulang lagi dengan selamat sekarang.Nekat akan memaksa semua kognitif kita untuk menemukan jalan yang sudah terlanjur kita ambil. Atau jika menggunakan teori otak kanan, nekat dan impulsif adalah dorongan kreatifitas. Teori nekat ini, pada banyak cer...

Si Berbakat yang Takut Sukses

Pernahkah Anda merasa takut mengambil kesempatan besar yang terhampar di depan mata Anda? Apakah Anda mengalami hal yang sama dengan Agnes? Seorang gadis muda berbakat yang dipromosikan menjadi manager SDM di salah satu kantor cabang sebuah perusahaan minyak multinasional. Teman-temannya yang mendengar berita promosi kenaikan jabatan tersebut, mendorong Agnes untuk mengambil kesempatan itu. Sebab, mereka semua tahu benar, Agnes sangat ahli dan layak mendapatkan promosi tersebut. Bahkan, selama dua tahun bekerja ia terbukti menjadi karyawan yang berprestasi. Sayangnya Agnes merasa gundah, apakah ia akan menerima tawaran itu atau tidak. Sebab rasanya ia sudah cukup bahagia dengan pekerjaannya selama ini, ia ingin menjadi orang yang biasa-biasa saja, tidak menjadi seorang manager di luar negri, dan ia merasa promosi akan menghambat waktunya bersenang-senang bersama keluarga. Ada pula kisah Boy, yang seringkali enggan menunjukkan kemampuannya yang sebenarnya di depan teman-tem...