Rindu yang Menganga
Di penghujung malam yang gemulai
Aku bersimpuh diatas sajadahku,
Mengalirkan ribuan keluh,
Menghantar jutaan kesah,
Teringat sosok itu,
Sosok mulia penggenggam dunia,
Yang dari senyumnya takluk sang Umar
Yang dari lembut hatinya,
Dunia berserah,
Akankah sampai hamba ini padamu,
Rasul yang ku rindu,
Bisakah wajah ini merekam bias ketampananmu
Bisakah, duhai....Wali Allah..
Bisakah, aku bersanding layaknya sahabatmu...
Mengingatmu sungguh mengguncang kalbu,
Luntur rasanya jerit dan tangisku
Mendamba kemuliaan Islam
Menghantarkan perihku pada kehangatan,
Mengajariku mengeja setapak menujuNYa
Mengingatmu,
Menambah semua persediaan Rasa juang
Mengisi kembali kehampaan dada
Menyemai guratan-guratan luka
Mengobati bilur-bilur duka,
Aku rindu,
Rindu rasulmu,
Rindu bertemu denganmu,
Allah,
Aku sedang menapaki jalannya,
Jalan yang sama dalam perjuangan
Jalan yang pernah dilaluinya,
Jalannya sama-sama tak mudah,
Jalan yang Rasul hiasi dengan pengorbanan,
Jalan yang lampau tersemai darah para syuhada,
Jalan yang Rasul ukir keikhlasan,
Jalan Rasul yang penuh duri melintang,
Inilah aku, mengazamkan nyawa dalam menapaki jalannya.
Jalan yang sama, yang kelak akan mengantarkanku menujuMU.
Ridloilah...
(Malam pukul 12 lebih 5)
Semoga tidurku merupakan berkah untuk terus berjuang di jalannya. Amien..
Comments
Post a Comment