Nasihat dari Nyai Ontosoroh
"...Tapi kau, nak. Paling sedikit harus bisa berteriak. Tapi kau tahu mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena Kau menulis. Suaramu takkan padam di telan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari...." (Nyai Ontosoroh).
Batu kerikil di kali tetap batu kerikil nak, ia tak akan pernah merubah apapun.
Tapi, batu kerikil yang terlontar menghujam mata penjajah, bahkan hingga picak matanya, baru bawa perubahan. berteriaklah, nak.
Batu kerikil di kali tetap batu kerikil nak, ia tak akan pernah merubah apapun.
Tapi, batu kerikil yang terlontar menghujam mata penjajah, bahkan hingga picak matanya, baru bawa perubahan. berteriaklah, nak.
Comments
Post a Comment