Posts

Showing posts from September, 2016

Pertemuan-Pertemuan

Saya selalu merasa setiap pertemuan itu begitu menarik untuk diabadikan. Saya selalu merasa lucu sekaligus takjub bagaimana pertemuan-pertemuan itu terjadi. Dan bagaimana takdir Allah bekerja secara ajaib, magic! Ah, betapa persilangan-persilangan bernama pertemuan itu bagaikan sihir yang menjelma menjadi warna-warna indah bernama dinamika kehidupan. Dan berikut ini merupakan beberapa cuplikan warna-warna itu. *** Sebut saja namanya Cinta. Dulu saat SMA kita bisa disebut sebagai musuh dibawah air. Bagaimana tidak. Dia sering sekali marah karena saya sering melanggar peraturan tapi tetap selamat dan mampu bermuka manis serta meraih simpati para guru. Namun, beruntungnya saya sering mewakili berbagai lomba-lomba yang menurutnya tidak adil karena sebenarnya saya bukan anak yang baik. Sementara, saya kurang suka dengan dia karena dia mengusik saya. Meskipun saya biarkan saja. Saling tidak bertegur sapa? Biasa. Membuang muka? Juga pernah. Namun, alangkah lucunya hidup ini, setelah lu...

Time and Gratitude

Time flies so fast! Tidak terasa saya sudah duduk di bangku semester lima. Berlari-lari mengerjakan tugas ini dan itu. Tergopoh-gopoh menyelesaikan perkara ini dan itu. Time flies so fast! Saya kadang bingung bagaimana melewati hari besok (saking banyaknya hal yang harus dilakukan) dan lagi-lagi di ujung hari saya takjub bagaimana hari ini saya lewati. Dan begitulah baik hatinya Allah. Seorang bijak pernah berkata padaku Bersyukurlah, karena kamu terbangun dengan banyak hal yang menantimu untuk kamu selesaikan. Daripada terbangun di pagi hari, tak ada apapun yang membutuhkanmu, tak ada apapun yang bisa kau selesaikan. Jangan mengeluh karena bunga mawar yang cantik memiliki duri. Tetapi, bersyukurlah ada duri yang memiliki bunga.

Pertanyaan di Suatu Siang

Saya akui Saya punya kehausan akan pencapaian yang tinggi Entah mengapa... Jika mungkin itu karena supresi sebuah rasa kalah Yang selama ini selalu diminta untuk ada Bukan menyalahkankan keadaan, tapi.... Sebagai sulung dari lima bersaudara Mengalah bukan lagi pilihan Tapi sebuah kewajiban Begitu bukan? Dan begitu keluar dari rumah, Raungan untuk mempunyai otonomi sendiri mencuat Saya akui pula saya punya krisis kepercayaan atas otonomi Saya biarkan rasa haus saya mengembara di luar rumah Meraung rasa otonomi saya... Meliar.... Belum banyak pencapaian yang saya lakukan Masih... Masih tertimbun diantara liang-liang harapan Masih Masih berjuang untuk berdiri tegak, menjulang. Tapi, suatu siang itu tiba Saya dihadapkan pada sebuah pertanyaan "Apa pencapaianmu yang paling bermakna?" Dan tiba-tiba saya tak bisa menjawabnya.... Rasanya pencapaian-pencapaian saya kering Seperti sahara Tidak sejuk Lalu, saya mulai mempertanyakan, Apa sebenarnya pencapaian...