Pertemuan

Setelah banyak kali kasus tentang jatuh cinta.
Rasanya saya ingin mengabadikan kisah-kisah berbagai manusia yang saya temui.
Alangkah lucunya perkara cinta ini.
Benarlah kata pujangga.
Perkara cinta itu tak pernah habis perkara.
Ah, alangkah lucunya perkara ini.
**"
Saya punya teman bernama Juwita.
Ia cantik, cerdas dan berbakat.
Di kampus, ia adalah primadona yang organisatoris.
Organisasi nya banyak. Tapi dia tetap bisa melakukan semuanya dengan baik. Benar-benar energic. Saya sampai heran dia baterainya tahan lama banget. Kadang iseng nanya, kamu nih makan apa kok strong banget kesana kesini, ngurus ini itu.
Dia cuma bilang, lhoh aku ngerasa selow kok, siapa yang bilang aku banyak kegiatan. Dan rasanya ketika dia bilang begitu, pengen jitak kepalanya. Suka sebel ya ama orang keren. Rasanya meskipun dia ngerendah pun dia tetep kayak nyindir kita ya, hehe.

Dan begitulah kekerenan Juwita.

Lalu, bagaimana jika suatu hari cinta menyapanya? Perkara paling aneh di dunia ini.

Dan disinilah ia bercerita.
Katanya, ia sedang menyukai seseorang. Ia kakak tingkatnya dalam salah satu organisasinya. Kakak ini, terkenal perfeksionis, sadis, dan kritis. Aku tahu betapa sadisnya ia karena beberapa kali sempat kepanitiaan bersama. Memang verbalnya sarkas abis.

Tapi, celakalah, Juwita.
Ia jatuh cinta padanya.
Meskipun ia sering dimarah-marahi habis-habisan karena kesalahan sedikit saja. Meskipun, ia sempat pernah menangis saat usai evaluasi kepanitiaan (yang bukan hanya saya yang sadar dia menangis, akhirnya kami para cewek-cewek memaksa fia cerita), dan aku tahu benar ia sudah mengerjakan dengan segenap upayanya.

Tapi, memang anehlah perkara cinta.
Juwita tetap menyukainya. Meskipun ia harus menahan sakit hati karena si Kakak ini selalu punya hal untuk dievaluasi. Hanya pekerjaan sempurnalah yang dapat mengandung kata Terimakasih nya.

Dan hingga saat ini, Juwita masih menyukainya.
Dan hingga saat ini, saya tak habis pikir.

Comments

Popular posts from this blog

Akses Tulisan Fakhi? Di sini...