Fragmen Ayah: Kak Tidur Lebih Awal
Tepat pukul 21:54 WIB saya menulis tulisan ini. Posisi saya sudah rebahan diatas kasur berseprei pink abu-abu saya dan saya sudah berselimut setengah badan. Sambil tiduran saya menyempatkan diri menulis ini. Sejujurnya, saya masih ingin bekerja. Bagi saya jam 10 malam masih pagi. Energi saya masih kuat dan konsentrasi saya masih bisa untuk fokus paling tidak hingga pukul 00.00 nanti atau lebih. Bagi saya, tidur jam 2 pagi itu biasa. Malah saya merasa sedih jika tidur terlalu pagi seperti jam 10 ini. Rasanya buang-buang waktu. Bagi saya banyak hal bisa dikerjakan hingga pukul 2 pagi. Namun, malam ini saya memutuskan untuk menutup laptop saya, meskipun saya sangat yakin bisa menyelesaikan satu laporan lagi hingga pukul 01.00 dini hari nanti. Namun, saya teringat kata seorang pada saya, "Jika engkau ingin Allah menata hidupmu, tahajudlah," Selain itu, saya berazzam untuk meniru ayah saya yang tidak pernah bolong tahajudnya, dan tidak henti-hentinya mengingatkan saya untuk ...