Gulity feeling

Wazzappp bro di H+2 UN SMA kamu?
Kalau saya di H+2  UN saya malah dapet unforgottable accident!
Hem...
Pernah ngerasain dibawa kabur sama angkot yang nabrak orang?
Imagine! I just felt it yesterday. Di H+2 UN…. Arrhhh..
Baiklah begini ceritanya.
Kemarin saya dan teman berencana berangkat ke jambu dua, berangkatlah dua manusia ini dengan angkot 08 dari daerah X. Di dalam angkot berkecepatan tinggi itu awalnya banyak orang. Satu-persatu turun di tempat tujuan masing-masing. Lalu tersisa kami dua orang. Selama perjalanan kami ngobrol meski angkot yang kami tumpangi berkecepatan tinggi kami santai saja. Hingga pada suatu titik angkot ini ingin menyalip sebuah sepeda motor yang berboncengan. Entah bagaimana keadaannya. Angkot saya nyalip dan terjadilah
"DAR!!"
"AAAAA!!!"
Glotak...bruk...bruk…
Saya lihat motor itu terguling-guling, pengemudinya terpental, terseret, dan hal-hal yang nggak mau saya ceritain.  Pengemudi satunya terseret motor dan yang dibonceng ke trotoar.
Saya terkesiap kaget. Hanya sanggup diam dan membeku. Tak berani berucap sepatah kata apapun.
Angkot yang saya naiki menepi agak jauh dan menengok ke belakang. Saya tahu sopir itu gugup. Setelah berkali-kali menoleh ke tempat kejadian. Akhirnya angkot yang  kami naiki melaju kencang.
Saya semakin bingung, harus bagaimana?
Sementara angkot yang saya naiki semakin jauh berlari, perasaan saya semakin sedih dan bingung. Guilty feeling.
Dan itulah yang membuat saya semakin sedih. Hidup memang ternyata semakin tidak adil.
Setelah suasana hening membeku, temen saya angkat bicara.
"Sekarang sopir lebih takut menabrak kucing daripada manusia" ungkapnya dengan santai. Sebenernya nggak maksud nyindir si sopir.
"Kenapa gitu?" saya balik bertanya, karena tidak mengerti.
"Karena nabrak kucing ada mitosnya…"jawabnya simple.
"Oh …" saya menganggukkan kepala.
"Kalau yang namanya qodho(ketetapan Allah); kita udah bawa motor hati-hati tetap aja nabrak," lanjutnya lagi.
"ITU MOTORNYA YANG MELENG!" potong sopir angkot tiba-tiba dengan tajam.
WHUZZZ
Kita terdiam kaku nggak berani nerusin percakapan.
Dan buru-buru kabur setelah melihat tempat tujuan. (iyalah masa udah sampai nggak turun-turun, hehe).
 
Nb :
Kalau Anda jadi saya, sebaiknya ngapain?
Turun angkot dan nolong, diem aja atau yang lain?
Hem, kemarin bingung soalnya.




Comments

  1. Nb :
    Kalau Anda jadi saya, sebaiknya ngapain?
    Turun angkot dan nolong, diem aja atau yang lain?
    Hem, kemarin bingung soalnya.

    >>sedikitnya dibutuhkan waktu 1-5 menit untuk menstabilkan perasaan kaget hingga sel saraf kita dapat kembali normal..

    hemm, bagaimana kalau saya jadi teman anda saja?? karena kaget mungkin saya juga akan diem..diem..dan diem...lalu berusaha mcairkan suasana. Agak sarkatis sih tapi jaman sekarang emang semakin edan, tabrak lari menjadi hal biasa.
    Arrggh rasa2nya ingin namplok kepala sopir2 yang kayak gini!

    ReplyDelete
  2. Hahaha, kalau Anda jadi teman saya, lhah emang siapa yang disamping saya kemarin haha...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Akses Tulisan Fakhi? Di sini...