Posts

Showing posts from February, 2016

HOMOSEKSUALITAS DAN EMPIRISME

Apakah homoseksual itu baik atau buruk? Sesuai atau tidak sesuai? Sejarah menceritakan bagaimana dahulu para pelaku homoseksual dikecam berbagai kultur masyarakat di berbagai bangsa, bahkan hingga kini banyak negara tetap menyebut perilaku homoseksualitas sebagai salah satu bentuk penyimpangan orientasi seksual. Namun, sejak konsep sekulerisme dan liberalisme bercokol di tengah masyarakat, berbagai arus kegiatan menyimpang tanpa segan mulai berani unjuk diri. Meskipun demikian masih tetap banyak tudingan gangguan mental kepada pelaku homoseksual. Sehingga berbagai upaya klarifikasi dan penyangkalan berusaha dilakukan melalui berbagai penelitian. Guns membuktikan bahwa klaim masyarakat terhadap Lesbian, Gay, Biseksual dan Trangender (LGBT) atau homoseksual adalah sebuah stigma tanpa dasar, atau tanpa bukti yang nyata. Apalagi dewasa ini semakin hari masyarakat cenderung pragmatis. Masyarakat  seringkali menuntut segala sesuatu terbukti secara indrawi (empirik). Kebijakan hari ini...

TIDAK ADA YANG BENAR-BENAR KECIL.

Suatu malam di musim hujan, setelah seharian melakukan berbagai aktivitas yang melelahkan saya pulang dengan kondisi basah kuyub kehujanan. Seorang teman se-kontrakan menyapa saya, “Bagaimana harimu hari ini?” tanyanya. Mengalirlah dari bibir saya berbagai peristiwa yang menguras fisik dan emosi saya seharian itu, ia dengan sabar mendengarkan saya. Setelah saya rasa cukup mencurahkan kondisi saya hari itu, saya mengucapkan terimakasih dan pamit untuk bebersih diri, dan ingin segera merebahkan badan di kasur. Setelah selesai mandi dan saya merasa segar, tiba-tiba pintu kamar saya diketuk. Ketika saya mempersilahkan masuk, ia masuk dengan segaris senyum hangat di wajahnya dan ada secangkir madu hangat di tangannya. “Minum madu hangat enak banget lho di badan setelah kehujanan,” katanya pada saya. Saya memandanginya sambil mengucap terimakasih dan malam itu hati saya menghangat sehangat madu yang saya seruput. Di suatu waktu lain, saya akan menghadapi ujian di sem...

One Way of Looking Life

Saya baru saja membaca sebuah buku berjudul “Learned Optimism: How To change Your Mind and Your Life”   yang ditulis oleh Martin E.P. Seligman Ph.D. Saat membaca buku (biasanya) saya mempunyai tiga kebiasaan pertama sebelum menelan bulat-bulat isi buku tersebut. Yaitu melihat summarynya, melihat daftar isi dan lihat siapa penulisnya. Maka, saat itu saya duduk dan ingin mulai membaca, saya masuk ke langkah kedua, yaitu memindai halaman daftar isi untuk melihat apa saja isi dari buku tersebut. Begitu membuka, saya menemukan pada bab pertama ada tulisan berjudul The Quest , kemudian anak bab pertamanya berjudul, “Two Ways of Looking Life” . Pada buku itu diceritakan bagaimana manusia biasanya melihat perkara menjadi dua cara pandang, yaitu optimisme dan pesimisme. Saya terhenti pada deret kalimat tersebut.... “Dua sudut pandang...” Hanya sampai halaman daftar isi, saya menutup buku itu. Dan seketika satu pikiran menghantam benak saya. Bagaimana dengan muslim? Cara...

Finding the True Problem

"Finding the true problem is not easy" Sebagai mahasiswa yang baru mulai belajar melakukan intervensi alias perlakuan kepada para klien. Maka sebelumnya yang harus dilakukan adalah melakukan asesmen. Asesmen artinya pengumpulan data dan evaluasi data hingga kita menemukan masalah utama yang harus diselesaikan. Saya rasa bukan hanya para psikolog yang butuh melakukan intervensi. Semua dalam lini kehidupan seringkali membutuhkan intervensi. Saat ada mesin rusak, kita harus melakukan asesmen. Dimana sih letak kerusakan utama mesinnya. Saat seorang koki mencicipi rasa masakan dan merasakan ada yang kurang, ia harus melakukan asesmen di letak mana kesalahannya dan kemudian melakukan intervensi, entah menambahkan garam atau gula untuk memperbaiki rasanya. Atau seorang ketua organisasi, ia akan melakukan meningkatkan kinjerja organisasinya, ia harus melakukan asesmen dan evaluasi sebelum akhirnya menentukan langkah yang tepat untuk melakukan perbaikan. Semua lini kehidupan kit...

Miliki Mentor? Kudu!

A mentor is someone who allows you to see the hope inside yourself. -- Oprah Winfrey— *** Selamat pagi! Hari ini saya belajar satu pelajaran penting dalam hidup saya, yaitu, milikilah mentor. Kok bisa? Karena, sejatinya, saat kita telah tahu kebaikan apa yang ingin kita wujudkan untuk diri kita, atau untuk keluarga kita, atau untuk masyarakat. Sebaiknya kita mempunyai mentor, pembimbing, guru, trainer, coach atau apapun namanya, yang berfungsi untuk memberikan kita pendampingan. Jangan salah, salah satu kunci untuk mempercepat tersampainya tujuan dan keberhasilan adalah memiliki mentor. Mengapa?

The Law of Continuity

Seorang Muslim yang hebat, Ia melakukan kebiasaan-kebiasaan baik, Meskipun orang lain menganggapnya kecil, Namun, ia lakukan secara terus menerus-menerus, Bahkan bertahun-tahun selama hidupnya... Bersedekah secara kontinyu pada hari jumat, Membaca selembar mushaf A-Quran selesai sholat fardhunya, Rawatib sebelum dan sesudah shalat, Membaca 1 jam sebelum tidur, Menyapu ruang istirahat bersama di sekre, Menelepon ibunda setiap ahad, Menyampaikan kebenaran walau hanya satu ayat setiap hari, Tersenyum kepada setiap orang yang ditemuinya... Hal-hal sepele ini, Mungkin yang menjembatani aliran pahala kita, Mungkin hal-hal sepele ini, Yang menjembatani ijabahnya doa-doa kita, Hal-hal sepele ini mungkin menjadi kunci surga kita... Jumat Mubarak saudariku... Semoga kita menjadi pribadi yang senantiasa semakin mendekat kepadaNya. ~Jumat Mubarak~ Fakhirah Inayaturrobbani. Berbagi setetes hikmah di hari jumat.