AKU BEJAT!
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsKyeID9rILOChr5myXqqDEsD2Ql4phIM79HDMF-2TQdyMbuZbfU-ao4sRHteL37pWM_swsHaRGGG09UNagUrIjzaJlbT8lNkNJ1Ng3DHfilhQJSt7b31bkclc7i_N6PRctx2ZjNfj1Mw/s200/emo.jpg)
Saya selalu melakukan kesalahan-kesalahan di mana-mana.
Betapa seringnya lisan saya mengucap kata-kata kasar.
Betapa seringnya mata ini melihat hal-hal yang tak seharusnya.
Betapa seringnya telinga ini digunakan untuk mendengar hal-hal yang tidak bermanfaat
Saya tidak pernah merasa menjadi orang baik.
Saya pribadi yang baik?
Saya rasa tidak pernah, saya sering-selalu- berbuat kesalahan.
Berdusta, mengeluh, mengecewakan, menyebalkan,menyakitkan hati,
Saya anak yang baik?
Saya sangat sering tidak menuruti perintah orangtua.
Umi, maafkan saya, betapa saya sering berprasangka buruk,
Sering tidak menggubris nasihatmu.
Sering membuat Umi menangis dalam sujud-sujud malammu?
Kapankah Umi bisa bangga terhadap saya?
Saya tidak tahu, ternyata saya semengecewakan itu.
Membantah, berprasangka, mengeluh.
Saya kakak yang baik?
Wahai adikku, maafkan kakakmu ini yang sering marah,
tak mendengar,
yang hadirnya tak ada saat gundah,
yang adanya seperti tidak adanya,
yang bahunya ternyata tak kau percaya untuk menangis,
yang pelukannya tak mampu mendamaikan,
yang senyumnya malah menyebalkan,
yang kata-katanya begitu menyakitkan,
yang tidak adanya ternyata lebih berarti.
Maafkan ketidak becusan kakak ya adik...
Saya murid yang baik?
Maaf ibu, ternyata saya juga bukan seperti itu,
betapa sering saya mengelak ketika diberi tugas.
Betapa saya sering berkelit,
Kabur Jam Pelajaran,
Tidur, tidak mendengarkan, meremehkan, menyela.
Allah, betapa buruknya saya.
Saya teman yang baik?
Saya tidak pernah baik.
Saya rasa memang demikian.
Jika teman-teman tahu, saya begitu sedih dengan diri saya sendiri
Mengapa saya sering menyakiti kalian
Mengapa bibir ini tak mampu mengulas seulas senyum menenangkan saat teman-teman
dalam kesulitan?
Mengapa wajah ini belum juga mampu menyiratkan keramahan kepada teman-teman.
Mengapa, hati ini tak juga peka terhadap masalah-masalah kalian.
Mengapa tangan ini masih kaku merengkuh bahu teman-teman ketika dalam masalah
Mengapa diri ini begitu kaku?
Mengapa diri ini begitu buruk?
Saya ketua yang baik?
Sejak kapan saya baik kawan?
Saya sering sekali menjadi pengecut?
Saya ketua yang tidak berguna,
yang jika hadirnya membuat semua tegang,
yang kalimatnya laksana hukuman,
yang diamnya menakutkan,
saya begitu buruk bukan?'
benar, saya begitu buruk, tak pantas memimpin, tak pantas menjadi manusia.
Saya anggota yang baik?
Saya buruk,
Sangat buruk,
layak disalahkan dan dihukum,
diasingkan dan tak diterima,
sering sekali aturan saya langgar
sering sekali perintah tak didengar
sering sekali bicara di belakang
sering sekali berkelit
sering sekali menyebalkan
sering sekali memprovokasi
Saya seorang muslimah yang baik?
Oh, Allah, airmata ini bercucuran.
Betapa hamba menggeser tempatmu dengan dunia
melakukan apa yang kau larang,
tak mengingat ajaranMu, ya Rasul
Hamba malu sebagai manusia ya Allah
Hina, tak beradab, rasanya saya tak pantas disebut seorang muslim.
Yang engkau sebut di ayat-ayatMu dengan umat terbaik
Umat yang engkai muliakan,
hamba sungguh hina
tak pantas dicinta,
pantas diasingkan dan dihukum
hukum aku Allah, jika dengan itu hamba merasa sedikit lebih baik menjadi manusia
yang jika dengan itu hamba bisa berubah sedikit lebih baik
Hamba tak punya impian besar, kecuali Ridhomu semata,
Fakhirah yang hina.
Diujung siang
owh zwanis I <3 u #_#
ReplyDeleteMinta izin ambil photonya ea .:)
ReplyDelete