Forgive = Forget?



"It takes a great deal of character strength to apologize quickly out of one's heart rather than out of pity. A person must possess himself and have a deep sense of security in fundamental principles and values in order to genuinely apologize."
Stephen R. Covey quotes

Memaafkan bagi saya adalah melupakan.


Itu hasil hipotesis saya sendiri, hehehe.
Bukan apa-apa. Saya katakan -saya sudah memaafkan- jika saya ‘lupa’ atas kepedihan apa yang terjadi. Mungkin teman-teman punya makna maaf yang berbeda-beda. Tapi, bagi saya maaf pada hakikatnya adalah melupakan.
Melupakan kesalahan, bukan melupakan semua.
Bukan berarti kita tiba-tiba harus jadi amnesia untuk memaafkan. Tapi, berusaha untuk melupakan apa kesalahan yang diperbuat orang lain kepada kita, ataupun sebaliknya.
Bagaimana melupakan kesalahan orang lain?
Hemm...saya tidak tahu pasti yang benar bagaimana. Mungkin sedikit tips dari saya adalah mencoba untuk tidak selalu memandang bahwa kesalahan itu ‘berasal dari dia’. Bagaimanapun kita punya kontribusi atas kesalahan itu baik secara langsung maupun tidak langsung. Yang sering saya lakukan adalah ‘menyalahkan diri sendiri’ atau lebih lembutnya ‘intropeksi diri sendiri’. 
Bagaimana jika jelas-jelas itu salah dia? Trik kedua saya adalah mencoba untuk memaklumi kondisi tersangka.  Mungkin pada saat itu dia sedang dalam keadaan tidak stabil, ada masalah, ada tekanan, baru mendapat cobaan, iseng, dll. Yang bisa saja kita tidak mengetahuinya. Coba untuk mengerti. Try it :')
Masih terasa sakit di dada, masih terngiang-ngiang di hati, masih ingin marah?
Jurus terakhir!
Ini harus dengan latihan, karena memang keampuhannya luar biasa.
Yaitu mensucikan hati dan pikiran. Dengan ini ketenangan akan muncul perlahan. Kita akan bersikap lebih tenang dan kalem. Berhati-hati. Begitulah diberikan keistimewaan bagi orang yang hatinya dengan Allah. Dihindarkan dari penyakit hati. ^___^
Saya bukan malaikat, tapi entah mengapa saya adalah orang yang merasa orang lain tidak pernah punya salah ke saya. Kalaupun ada saya selalu mencoba memaklumi. Sekalipun masih sering ingat, diingetnya sambil ketawa (karena sudah tidak ada rasa jengkel).  Jika saya ‘disakiti’ (ceilah) atau tersakiti secara tidak sengaja, saya memang langsung panas dingin, itu reaksi alami hati dan tubuh saya. Namun, itu ternyata sebentar saja,  beberapa hari sesudah itu, I.Allah sudah biasa lagi.
Special to All My Pals, Partner and fans :’D
You are so special. I’m sorry if I dont have any courage to hug you on when the worse time came. But, deep in my heart. You are never hurt me. Seriously!



Comments

Popular posts from this blog

Akses Tulisan Fakhi? Di sini...