Dari Lentera Dipantara*
Dengan rendah hati aku mengakui, aku adalah bayi semua bangsa dari segala zaman yang setelah lewat dan yang sekarang. Tempat dan waktu kelahiran, orangtua, memang hanya satu kebetulan, sama sekali bukan sesuatu yang keramat (Pramodya Ananta Toer).
Dari lentera dipantara,
aku tertegun terpana,
ya, aku anak semua bangsa,
namun aku punya saringan agama,
aku tak mengambil ia yang fana,
kuambil ia yang jauh dari fatamorgana,
dari lentera dipantara,
aku berkaca.
Dari lentera dipantara,
aku tertegun terpana,
ya, aku anak semua bangsa,
namun aku punya saringan agama,
aku tak mengambil ia yang fana,
kuambil ia yang jauh dari fatamorgana,
dari lentera dipantara,
aku berkaca.
Comments
Post a Comment