The Shape of Love
“Bagaimana bentuk cinta dalam pandanganmu?”
Lagi-lagi, kau bertanya padaku tentang bagaimana analogi cinta dalam pandanganku.
“Bentuk cinta? Hahahaha ada-ada saja,”
Dan lagi-lagi, aku terkekeh mendengar pertanyaanmu.
Kemudian lagi, untuk lagi-lagi, engkau akhirnya sanggup membuatku dengan ‘terpaksa’ mengungkap remah-remah pemahamanku akan sesuatu.
“Bagaimana bentuk cinta dalam pandanganmu?” pertanyaanmu menggema, menggedor-gedor khusyuk
renungan pagiku, mencengkram ketenangan siangku, mengusik mimpi damai malamku.
Aku belum menemukan jawaban sederhana itu.
Bukankah aku manusia yang bermandikan cinta, dilahirkan dari keluarga berlumeran cinta, dicintai teman-teman (setidaknya aku merasa sangat disayangi) dengan penuh muatan cinta, hidup dalam dunia cinta.
Apa itu cinta?
Cinta itu apa?
Cinta itu Ruang.
Lagi-lagi, kau bertanya padaku tentang bagaimana analogi cinta dalam pandanganku.
“Bentuk cinta? Hahahaha ada-ada saja,”
Dan lagi-lagi, aku terkekeh mendengar pertanyaanmu.
Kemudian lagi, untuk lagi-lagi, engkau akhirnya sanggup membuatku dengan ‘terpaksa’ mengungkap remah-remah pemahamanku akan sesuatu.
“Bagaimana bentuk cinta dalam pandanganmu?” pertanyaanmu menggema, menggedor-gedor khusyuk
renungan pagiku, mencengkram ketenangan siangku, mengusik mimpi damai malamku.
Aku belum menemukan jawaban sederhana itu.
Bukankah aku manusia yang bermandikan cinta, dilahirkan dari keluarga berlumeran cinta, dicintai teman-teman (setidaknya aku merasa sangat disayangi) dengan penuh muatan cinta, hidup dalam dunia cinta.
Apa itu cinta?
Cinta itu apa?
Cinta itu Ruang.
Comments
Post a Comment