Posts

Showing posts from May, 2014

Sastra itu sederhana

Image
Sastra nggak harus njelimet. Suatu malam ada percakapan yang bikin gue merenung.  Percakapan ini terjadi antara gue dan temen gue.  “Zwan, lo udah baca blognya si ‘bunga’? “Heh? Belum, emang kenapa?

Rest in Allah blessing, My dearest friend, Fara.

Image
Innalillahi wainnailaihi rajiun, telah berpulang ke rahmatullah, temen gue, temen satu kelas, temen satu grup, temen satu angkatan, temen makan, temen gue. semoga segala kebaikannya di terima di sisi Allah. amin.  Meninggalnya dia, nggak nyangka banget, gue sampai shock.

Wor(l)d

Gue nggak tahu harus mulai nulis dari mana.  (sorry for using 'aku','saya', and 'gue' randomly, it just based on my mood) Let’s begin from ‘the quotation of the day’. Several days ago,  when I was reading an article from Chuck Gallozi,  I got this quotation.  "The difference between a mean word and a kind word is the difference between lightning and a lightning bug”  "Perbedaan antara kata yang berarti dan kata yang baik adalah perbedaan antara kilat dan suara petir"

Nadine is Nadine

Pertama. I wanna say, alhamdulillah daaan Yay…Selamaaaat dan congratulation bagi semua makhluk yang telah lulus dari ‘ujian kejujuran’ Ujian Nasional SMA 2014. Bagi yang akan melanjutkan ke universitas, masih ada tahap dan babak selanjutnya. You know, Ujian Nasional bukan akhir perjuangan, malah perjuangan lain menanti. Tapi, bukan itu intinya. That’s not the point of this perk, hhe. Hari ini saya  teringat sebuah percakapan di novel " Divortiare" prescribed by Ika Natasha. Nadine pake daster ya tetep Nadine. Kate Beckinsale pake sarung ya tetep Kate Beckinsale. Omas pake victoria’s secret juga ga berubah jadi Heidi Klum, kan?         Dari percakapan itu saya merenung,

The Urge of being sociable

Ibnu Taimiyyah menyatakan "Mengurusi masalah-masalah kemanusiaan merupakan salah satu unsur terpenting didalam Islam. Bahkan, tanpa mengurusi urusan-urusan kemanusiaan, agama Islam tidak mungkin bisa brtahan.. Tugas menyerukan kebajikan dan mencegah kemungkaran tidak dapat dilaksanakan dengan sempurna tanpa kekuasaan dan otoritas (sistem Khilafah Islamiyah)." [lihat karya E.I.J. Rosenthal, political Thought in Medieval Islam;Cambridge University Press, 1958, hal.53]. dikutip dari buku 'membangun PERADABAN DUNIA tauladan Rasul SAW dalam menata masyarakat' by Syamsuddin Ramadhan al-Naway

Sejenis Gangguan Jiwa

Malmingan bareng **X**** tuh... sejenis ngalamin gangguan jiwa. ALAY, GILA, GALAU, GELEUH, DODOL, NGACO, NORAK DAN SEGALA KEGILAAN YANG ANEH TAPI NGANGENIN. LOL LOL... dari yang kirim-kiriman lagu galau sesuai pesanan masing-masing. ngakak ngomongin ke'gak jelas'an masing-masing. berteori suka-suka gue, "Dewasa itu ketika disakitin, mencoba ngerti dan nggak berusaha nyakitin balik," A : sumpah kalau dewasa jenis gitu, susah dong gue... kan gue nggak bisa pura-pura, akting-aktingan sih bisa. (aku ngakak,  akting-aktingan coba? huahaha...) B: yah kamu kan emang nggak bisa pura-pura. A:  jelas banget ya gue? C : aku juga nggak bisa pura-pura ding, eh tapi kalau aku bisa pura-pura nggak tersakiti. (pura-pura nggak tersakiti? aku ngakak lagi, dalem sih, tapi lucu)  D : dewasa itu segala tingkah laku sesuai hukum syara'. Nah ini sip. kedodolan dan kenorakan selanjutnya berlanjut tentang teori 'telur matang, telur setengah matang, tel...

Apa sih nama Zwanisha itu?

Well, Banyak yang nanya ke saya. kenapa pilih nama zwanisha? apa artinya? gimana ceritanya? dan seterusnya. karena agak jengah juga menjawab berulang-ulang, jadi let me tell you guys. Zwanisha itu sebenernya nama alay (well kan bikinnya jaman smp hehe, masa alay masih jaman banget). Dari kata Zwan serapan dari Swan yang artinya angsa dan Nisha dari Nisa yang artinya cewek. intinya aku mau bilang kalau aku cewek angsa (bukan angsa betina lho ya hahaha). tapi terserahlah. ga berlama-lama. aku kenalin sama filosofinya. cekidot.  FILOSOFI ANGSA : SEBUAH RENUNGAN. Belajar kesetiakawanan dari angsa http://id.wikipedia.org/wiki/Angsa

Ruang

Image
Kita sama-sama membisu! Diam menunggu waktu mencair di antara kita. Nihil. Pelajaran yang aku tahu, cair itu datang apabila ada kehangatan di atas titik beku. Lalu, bagaimana, hangat itu datang apabila derajat beku semakin turun. Aku beringsut pergi tanpa lagi peduli. Berharap kebekuan ini Cuma mimpi yang lalu besok, ‘blas’ hilang. “Ruang…!” Kamu memanggilku gemetar. Aku bergeming. Aku memang ruang, tapi detik ini aku tak memiliki lagi ruang untukmu. ***

Path to be awaken! [1]

Image
Pernah nggak kita punya seorang teman yang nggak kita suka, sebut saja X? Entah karena dia di mata kita terlihat sok-sokan, agak belagu, kelihatan sombong atau banyak alasan lainnya. Sehingga, kita tidak nyaman berada di dekatnya, dan nggak jarang tiba-tiba susah ramah kalau bicara sama X atau bawaannya sebel kalau X datang. Sedangkan, di  saat yang sama, ada teman lain yang  ketawa-ketiwi bareng X. Pas kita Tanya, kenapa teman yang satu lagi nyaman aja ngobrol sama dia sementara menurut kita dia itu nyebelin.  Dia menjawab ‘Ah, dia asyik kok orangnya. Pikiran kamu aja kali kalau dia nyebelin,’.  Nah, lho?

NARADA SASANA

Image
Tatapanku berkeliling. Melihat muka satu persatu orang. Wajah-wajah teman-teman kelas tiga sma. Ada Nara, temanku yang cantik ini ingin mendapat satu kursi di Universitas nomor satu negri ini. Setiap hari menekuri buku-buku rumusnya, buku latihannya, lupa makan, lupa minum, lupa caranya untuk tersenyum. Mengikuti berbagai lomba hanya untuk menambah catatan track recordnya. Les bimbel  nomor satu di negri ini. Itupun belum cukup, ia selalu begadang untuk belajar bahkan sering minum kopi dan penghilang kantuk.

Penjaga dan Selembar Kain

Image
Pernahkan kita ingin melakukan sebuah ‘kenakalan’ kecil? Saya pernah! Anda? Di suatu hari, ada kakak kelas saya yang mengajak saya untuk datang ke perpus. Seperti semua peraturan perpus (yang saya tahu) tidak membolehkan makan dan minum di dalam perpus. Meskipun, saya sudah tahu. Tapi, tetap saja pengen menyelundupkan botol minum saya. Saya masukin ke dalam saku lah si botol berukuran kecil ini. Meskipun, episode penyelundupan ini berhasil tapi saya tidak menemukan sebuah meja pun yang sepi. Ugh… menyebalkan. Apalagi, semua mahasiswa tampak serius dan tentu saja tidak terlihat memegang makanan apapun seperti saya. Perasaan kecut menghampiri.  Padahal kalau mau cuek bebek saja, saya bisa dengan muka enteng dan baby face (hahaha) meneguk milk tea yang dingin dan