Path to be awaken! [1]


Pernah nggak kita punya seorang teman yang nggak kita suka, sebut saja X? Entah karena dia di mata kita terlihat sok-sokan, agak belagu, kelihatan sombong atau banyak alasan lainnya. Sehingga, kita tidak nyaman berada di dekatnya, dan nggak jarang tiba-tiba susah ramah kalau bicara sama X atau bawaannya sebel kalau X datang. Sedangkan, di  saat yang sama, ada teman lain yang  ketawa-ketiwi bareng X. Pas kita Tanya, kenapa teman yang satu lagi nyaman aja ngobrol sama dia sementara menurut kita dia itu nyebelin.  Dia menjawab ‘Ah, dia asyik kok orangnya. Pikiran kamu aja kali kalau dia nyebelin,’.
 Nah, lho?

Apa yang membuat tingkah laku kita beda sama temen kita?
Tentu saja, pemahaman kita tentang orang itu. Kita memahami bahwa sikap X itu nyebelin. Sementara, teman lain menganggap sikap X itu asyik-asyik aja.
Well,  satu hal yang nggak dapat disangkal adalah bahwa “Pemahaman itu membawa pengaruh pada kehidupan seseorang dan pada saat kita berinteraksi dengan orang lain”.
Kelanjutan kisahnya adalah, kita mulai mengamati si X. setelah diamat-amati, tingkah laku X emang nggak salah kok. Dia mungkin emang kelihatan banyak omong, tapi dia itu jujur dan baik meski seringkali blak-blakan. Akhirnya, itu membuat kita jadi bersikap baik sama si X.
Selanjutnya, kisah ini menegaskan bahwa perubahan tingkah laku manusia selalu mengikuti perubahan pemahaman yang ada pada diri kita. Ya nggak?
So, kalau kita (atau siapapun itu) mau berubah dari tingkah laku yang rendah menjadi tingkah laku yang lebih tinggi. Harus bin wajib ada perubahan pemahaman (mindset) secara mendasar alias fundamental. Para trainer bilang, “Ubah mindset anda, cabut yang lama, bangun yang baru. Ubah mindset Andaaaaa nda… nda… nda..….”  (suara menggeman ke seluruh ruangan).
Tapi, pertanyaannya sekarang, Caranya bagaimana merubah mindset itu? Metodenya gimana? Apa pemahaman itu? Perubahan ke arah mana?
Sebelum menjawab. Yang jelas… pemahaman itu harus dari perubahan cara berpikir. cara  berpikir yang benar itu harus utuh. Berpikir tentang tiga unsur utama kehidupan yang terdiri dari manusia itu sendiri, alam semesta dan kehidupan. Kenapa? Karena itulah titik tolak awal to be awaken ( untuk dibangkitkan).
 Untuk lebih memudahkan, yuk kita buat dialog imajiner antara Tom and Jerry (Lho? Emang bisa? Yah kan imajiner  ;-p).
·         Apa sih kebangkitan itu, Jer?
Sebenarnya, Tom. Kebangkitan itu adalah peningkatan taraf berpikir dan tingkah laku dalam kehidupan individu ataupun masyarakat.
·         Bagaimana caranya manusia bisa jadi maju Jer  taraf berpikirnya?
Yah, dengan cara berpikir cemerlang lah…
·         Lho, lho, apa lagi itu berpikir cemerlang?
Berpikir cemerlang itu yang kinclong cara mikirnya. Berpikir cemerlang terjadi saat cara berpikir kita meliputi segala aspek. Mulai dari hakikat tentang sesuatu yang terlihat hingga segala sesuatu yang berkaitan dengannya meski nggak kelihatan.
·         Belum ngerti, Jer. Puyeng…
Gini lho… contohnya, kalau ada yang bertanya tentang air yang kamu kasih ke dia, terus kamu jawab ‘ini air’ aja.  Jawaban ini jawaban yang dangkal. Dalam kasus ini, cara berpikir kita dangkal. Nah, tapi kalau kamu jawab, “Ini segelas air tawar sebagai pelepas dahaga bagi orang yan kehausan karena sifatnya begini begitu dan seterusnya,”. Dalam hal ini jawabamu bersifat mandalam. Jika jawabanmu leeebih luas lagi sampai bisa menceritakan sifat-sifat air, sebab-sebab adanya air, hingga taraf pencipta air. Dalam konteks ini kamu udah bisa dikatakan berpikir cemerlang. Mengasah berpikir cemerlang itu adalah dengan terus belajar.

Cut. Sampai disitu dulu tom and jerry nya. Balik ke laptop.
Yap, tahap berpikir cemerlang ini sejatinya adalah kepandaian bertafakur. Pada saat manusia tahu tentang hakikat siapa dirinya, alam semesta dan kehidupan serta hubungan ketiganya. Kemudian, manusia juga memahami tempat kembalinya nanti. Maka ia sudah hampir menyelesaikan masalah pokok.

Tanpa diragukan lagi, sesuatu yang paling penting dan mempunyai peranan besar dalam membentuk tingkah laku manusia ini adalah pemahaman yang benar.

 Pemahaman yang benar merupakan dasar yang memberikan inspirasi untuk bangkit.
Pemahaman yang benar akan dimulai dari berpikir secara cemerlang tiga unsur utama dalam kehidupan.

Tulisan ini tidak akan ditutup dengan kesimpulan. Malah akan dibuka dengan ucapan dan ajakan untuk bangkit bersama. Yuk yuk yukk…




[1] (Menjadi terbangkitkan)

Comments

Popular posts from this blog

Akses Tulisan Fakhi? Di sini...