Posisi Menentukan Prestasi
Selamat pagi muslimah hebat!
Pernahkah sahabat mendengar adagium ini?
"Posisi menentukan prestasi"?
"Ah, kayak tukang contek saja," sahut teman saya saat saya nyeletuk demikian.
Hati-hati!
Jangan anggap hal ini jargon para tukang contek saja. Tapi, nasihat tersebut benar-benar penting dan tidak patut diremehkan bagi ia yang ingin berproses menjadi lebih baik.
Muslimah hebat, calon penghuni surga.
Jika lebih jeli melihat, betapa Islam mencontohkan posisi menentukan prestasi.
Sebut saja dalam sholat jamaah, mereka yang berlomba mendapatkan shaf pertama tentu berbeda dengan mereka yang shafnya paling belakang karena terlambat. Ia yang datang mendahului adzan untuk menunggu sholat akan berneda pahalanya dengan mereka yang terlambat sholat alias makmum masbuq.
Allah juga menuturkan dalam firmannya, "Apakah sama orang yang duduk dan berjuang?"
Pun dalam pergaulan, misal, di posisi mana kita berada?
Apakah kita lebih senang bergaul dengan teman-teman yang melupakan sholat? Melalaikan Allah dalam candanya, dan mengabaikan tata aturan Islam dalam bergaulnya?
Atau, kita di posisi yang mencoba mendekatkan diri kepada Allah? Bergaul dengan mereka yang taat dan senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan?
Di kelas, jika kita ingin menyerap pelajaran hari itu dengan baik. Bukankah penting mencari posisi yang paling nyaman untuk menyerap materi yang diberikan.
Dalam dunia bisnis pun demikian, bukankah lokasi usaha anda menentukan keuntungan Anda, seperti lokasi yang mudah dicapai lebih berpeluang didatangi daripada yang terpencil, dilewati banyak orang dan mudah diingat akan berpeluang lebih menguntungkan.
Bahkan saat kita tidur, jika kita tidak memosisikan diri dengan tepat. Bisa jadi, saat bangun kita merasa pegal dan dan berpeluang salah urat.
Apalagi saat kita terjaga. Penting sekali untuk, memperhatikan pilihan-pilihan yang akan menentukan posisi kita hari ini dan kelak.
Di posisi mana kita berada?
Maka, selayaknya bagi kita yang ingin menjadi hebat, untuk bangkit dan ubah posisi kita. Posisi yang lebih baik tentu saja.
Bahkan Imam Syafi'i menuturkan pentingnya berpindah tempat alias posisi dalam mencari ilmu. "Orang yang berilmu dan beradab , tidak akan diam di kampung halaman, tinggalkan negerimu, merantaulah ke negeri orang"
(Imam Syafii)
Maka, wahai engkau sang calon penghuni surga.
Ingatlah untuk selalu memosisikan diri berada dalam koridorNya.
Karena, hidup selalu tentang pilihan. Pilihan-pilihan kita akan menentukan di posisi kelak di akhirat. Apakah itu surga, atau neraka.
Muslimah hebat, mari berproses bersama, supaya kelak menjadi muslimah hebat dunia akhirat.
Amiin
Comments
Post a Comment