Posts

Showing posts from 2015

Ku dan Mu

Tertatih-tatih aku berjalan menujuMu Berlelah-lelah aku memujaMu Berdarah-darah lalui syariatMu Aku merindu rasa tenang karena candu kepadaMu Yang lupa akan resahnya dunia penuh nafsu Yang memabukkan dan melenakan diriku Aku menghambaMu KarenaMu...

Konfirmasi demi Komunikasi Lebih Baik

Dear para pembelajar... Mari bersama-sama mengingat bahwa, "hidup adalah perkara menghadapi orang lain, baik dalam hal sepele maupun yang sangat penting, dan itu berarti melakukan serangkaian komunikasi"  begitulah kata Deborah Tanen. Pun saat kita berkomunikasi via gadget. Tentu dasar-dasar komunikasi tetap perlu kita jaga, seperti menghargai yang bicara, bersedia mendengarkan dan memberi feedback, salah satunya seperti konfirmasi. Saya menyadari, komunikasi secara langsung saja berpotensi besar terjadi kesalahpahaman, apalagi via gadge!  Tentu sangat rentan terjadi kesalahpahaman daripada berkomunikasi langsung face to face.  Seiring berjalannya waktu, saya sering menemui beberapa masalah komunikasi via gadjet yang cukup mengganggu perasaan personal ataupun kinerja kolektif. Contoh kecilnya, sebut saja saat ada pertanyaan yang dilontarkan ke dalam grup mengenai undangan rapat atau menanyakan informasi penting lainnya yang tidak kunjung direspon. Seyogyany...

Revision for Granted

"Bagi kalian yang hidup dalam dunia penelitian, jangan pernah takut dengan revisi. Karena revisi itu seninya meneliti. Dari revisi metodologi sampai laporan penelitian. Karena kita bekerja untuk ilmu pengetahuan, maka kita harus terbuka terhadap kritik dan saran untuk mencapai kehati-hatian," Begitulah wejangan dosen saya begitu kita selesai melakukan monitoring dan evaluasi 8 jam nonstop hari itu. Maksud baik beliau mungkin untuk menyemangati kita yang pulang hari itu, dengan segudang revisi, dan wajib bin harus diperbaiki dalam waktu singkat, sebelum monev dua hari lagi. REVISI DAN HIDUP Bukan, bukan tentang penelitiannya yang menarik perhatian saya. Tapi, makna yang ada di baliknya. Jika dalam dalam suatu bidang (misal: penelitian) saja kita tidak boleh alergi dengan revisi. Apalagi hidup. Hidup sejatinya harus selalu siap dengan revisi. Revisi disini saya artikan sebagai memperbaiki diri. Bukankah untuk menjadi lebih baik, kita tidak boleh alergi dengan 'revisi...

Posisi Menentukan Prestasi

Selamat pagi muslimah hebat! Pernahkah sahabat mendengar adagium ini? "Posisi menentukan prestasi"? "Ah, kayak tukang contek saja," sahut teman saya saat saya nyeletuk demikian. Hati-hati! Jangan anggap hal ini jargon para tukang contek saja. Tapi, nasihat tersebut benar-benar penting dan tidak patut diremehkan bagi ia yang ingin berproses menjadi lebih baik. Muslimah hebat, calon penghuni surga. Jika lebih jeli melihat, betapa Islam mencontohkan posisi menentukan prestasi. Sebut saja dalam sholat jamaah, mereka yang berlomba mendapatkan shaf pertama tentu berbeda dengan mereka yang shafnya paling belakang karena terlambat. Ia yang datang mendahului adzan untuk menunggu sholat akan berneda pahalanya dengan mereka yang terlambat sholat alias makmum masbuq. Allah juga menuturkan dalam firmannya, "Apakah sama orang yang duduk dan berjuang?" Pun dalam pergaulan, misal, di posisi mana kita berada? Apakah kita lebih senang bergaul dengan teman-teman y...

24 Jam yang Tidak Berubah

Image
Selamat malam, teman-teman yang hebat! Apa yang sudah kita kerjakan hari ini? Sedang berprogress menggapai mimpi? Luar biasa! Austin Kleon dalam bukunya Show Your Work menyindir dengan apik, "Jangan berkilah kekurangan waktu, kita semua sibuk! Tapi, sama-sama punya waktu 24 jam." katanya. Mungkin ini basi! Klasik! Tapi manajemen diri dalam waktu yang dari dulu tidak berubah (24 jam sehari dari zaman adam diturunkan ke bumi), adalah obat paling manjur untuk kesuksesan. Ada orang yang dalam sehari mampu mengatur dunia, sebaliknya ada orang yang dalam sehari saja tidak mampu mengatur dirinya sendiri. Tapi, memang, "excuse" alias beralasan adalah musuh terbesar para pejuang dan pembelajar sejati. Rasanya, kita sudah hidup berapa tahun hingga hari ini, berapa bulan dan berapa jam kita berpijak pada bumi hingga detik ini? Namun, apa sumbangsih kita pada manusia di sekitar kita? Apa karya kita selama kita hidup? Dan investasi pahala apa yang telah kita kerjakan...

MEREGULASI EMOSI NEGATIF

Dalam sebuah hubungan, pasti akan ada konflik. Entah itu antara dua orang atau dalam skala yang besar. Ketika ada hal-hal yang tidak sesuai dengan yang seharusnya atau yang kita inginkan, seringkali akan timbul curiga, prasangka dan asumsi negatif. Emosi negatif muncul tanpa kita duga-duga. Seperti yang saya alami akhir hari ini, saya tertimpa hal yang tidak menyenangkan, seperti kehilangan salah satu barang penting saya, yang terakhir kali saya tinggalkan di tempat itu dengan rapi. Maka, salah satu cara menghindarinya adalah mengendalikan apa yang berbisik diantara dua telinga kita. Jika ada bisikan negatif, seperti... "Itu pasti dia," "Selalu begini," "Kayaknya ada yang pinjem ga bilang-bilang" KEDEPANKAN KHUSNUDZON Prasangka baik ditaruh di depan atas apapun Itu rahasianya, kata Aa' Gim. Begitulah. Seringkali yang kita pikirkan lebih buruk daripada yang seharusnya. Sehingga, buanglah asumsi negatif pada tempatnya. RAPAL MANTRA AJAIB ...

Berdarah-darah

"Kebanyakan orang cuma melihat pencapaiannya saja. Mereka tidak pernah peduli pada tahap yang kita lalui untuk mencapai hasil itu," ucap Michael Jackson. Pernah tidak, melihat salah satu teman kita sukses dan tiba-tiba kita nyeletuk 'pengen ditularin'? "Tularin dong pinternya," Atau "Deket-deket ah, biar ketularan suksesnya," Begitulah biasanya natural insting kita ketika melihat seseorang di puncak. Mari renungkan lontaran retoris dari seorang guru saya, ia bertanya "banyak orang yang ingin ketularan sukses, tapi apakah ada yang mau ditulari 'berdarah-darah'nya?" Benar. Sering kita ingin tiba di puncak sebagaimana orang lain. Tanpa mau merasakan pendakian yang melelahkan itu. Sering kita ingin menjadi wangi bagai kayu cendana. Tanpa tahu bahwa kayu cendana baru semakin wangi apabila melewati proses pembakaran. Sering kita ingin menjadi cantik seperti kupu-kupu, Tanpa mau ambil bagian berpuasa dari segala kesenangan d...

CARA “SMART” MENGELOLA OSPEK

Image
Sumber: http://2.bp.blogspot.com “Apa maksudnya gue diminta foto gaya babi?” twit Riki ketika melihat tugas ospek yang meminta untuk berfoto dengan hidung ditekan seperti babi. Sebagai seseorang yang pernah menjadi panitia ospek di beberapa tempat yang berbeda, bahkan saya sekarang masih menjadi panitia ospek di tempat saya menimba ilmu.  Saya terenyuh melihat masalah perpeloncoan yang tak kunjung berakhir. Menjelang tahun ajaran baru. kita pasti sudah paham bahwa akan ada masa orientasi alias pengenalan kepada para pendatang baru. entah itu siswa atau mahasiswa. Ospek (Orientasi Siswa dan Perkenalan) atau MOS (Masa Orientasi Siswa) atau segala macam nama lainnya. Yang akhirnya identik dengan perpeloncoan. Saya secara pribadi tidak setuju dengan segala jenis perpeloncoan. Tapi saya setuju dengan masa pengenalan. Setidaknya ada beberapa hal yang memang harus diketahui oleh para generasi baru di sebuah sekolah atau sebuah instusi pendidikan untuk memudahkan proses belaj...

BERPROSES IBARAT NGEDEN

Jika anda tahu bagaimana proses melahirkan normal biasanya terjadi. Anda pasti akan tahu bahwa untuk mengeluarkan bayi sang ibu harus mengejang terlebih dahulu sebelum benar-benar mengeluarkan sang Bayi dari rahimnya. Proses mengejang itu bisa jadi sebentar bisa jadi lama dan menyakitkan. Bahkan rasa yang sakit yang ditimbulkan seperti meregang nyawa. Jika tidak terbayang, emm...anda pernah sembelit? Pada intinya saya ingin mengatakan bahwa, proses yang sedang saya atau anda jalani hari ini mungkin terasa menyakitkan bahkan hampir mau mati. Pada banyak hal, kita pasti akan berproses. Seperti saat saya melihat draft penelitian saya dengan perasaan yang campur aduk. Antara tidak percaya diri, bahwa apakah saya bisa menyelesaikannya semaksimal mungkin atau tidak, bercampur dengan perasaan lelah akan ketidakpastian. Saya sebagaimana orang lainnya, pasti ingin mendapatkan hasil yang sesuai dengan jerih payah kita. Namun, perjuangan belum tentu demikian. Seringkali kita harus berjuang...

Self Fulfilling Prophecy

Image
https://s-media-cache-ak0.pinimg.com A Self Fulfilling Prophecy is a prediction that causes itself to come true due to the simple fact that the prediction was made. This happens because our beliefs influence our actions. For example, if a woman thinks that her husband will leave her for another woman, she will act in ways that will directly or indirectly cause her belief to come true. She might get jealous easily and make a fuss about him being friends with other women. She might pick fights whenever she suspects that he is cheating on her, or she might go through his personal things to look for evidence of cheating. Eventually, her actions will put a strain on their marriage, and her husband just might leave her, causing her prediction to come true. That's why in Islam, we should avoid doing prejudice toward ourselves or to other people. because, after various research our selves tend to fulfil our prejudice. Like  we thought that we don't really a good person, after ...

Accepting Bad Side of Us

They who emotionally healthy are those who realize that frustration and comfortableness are part of life (Goldon Alport). Lenka ever said in her song, “Trouble is a friend and the trouble is a foe,”. She was stating that trouble has two faces. It could be negative and at the same time, it indicating positives live events.  Yes, the trouble, frustration, sadness, and bad feelings, are just part of our emotions. We just had to try to receive instead of deny those feelings.  The understanding that life is not always like what we want in may ways will give us some understanding about life acceptance. Islam says this gratefulness as syukur. Syukur is accepting what you are having and what you are not. We will be happier than before by implementing syukur in our life.  Be faithful and happy . 

Cooking issue

My biggest issue in this year is my health. After done a surgeon in early January, I feel my body becomes weaker day to day. I was really easy getting an illness. Two weeks after the surgery, I got typus a week. One week after that, coughing catched me.. Yummy Then, the sub consequences of my health concern is I have to deal with cooking lalala stuffs in my daily life. How's people life changing day to day, time to time, So do I. Actually I'm girl with NO NO NO cooking. Yesterday, I never had cooking in my to do list agenda, oh my gosh, even in my wildest dream and imagination, never. But, today. Cooking is one of the first thing to do in my morning business. After having long argument with my parent, about how the really concern about my healthy 20 years later. Then, cooking (which in my opinion is one of activities that wastes my times) is really good to sharp my girl side (?) And my time management skill when I have to be a mom, sometimes, besides healthy concerns. We...

Good Bye Header Zwanisha Robbaniy

YAY This is my new interface and header name. Why? Hem, maybe because every people change by their own reasons. just wait the next post for the reasons... though, it has not finished yet... and still grow up. I love to share the newest news about this blog. see ya...:)

Love this :) F for proudness

When I have an idea to re-branding my blog username between using my true name or my social-media's name. I tried to compare both popularities in search engines.  unfortunately, i found the really fun site   for me (because it provides my name's meaning LOL). You know, it is quite damn fact that my name is really hard to be pronounced by Indonesian people tonges. well, i dont judge in general but it had happened to 80% of my friend in first introduction time with me. "Pardon, fahira?" "No, it has 'k' before 'h'..." "Fakira?" (silent)...."Sorry, no..." "Faira?" (holding breath)...."Er, it actually is 'khira', you've lost two letters " or even worse...  "Pakira?"...  "arrr"

How do you respond your problems?

Kemarin, setelah makan siang di food court kampus, saya diserang pusing yang tak tertahankan. Bagaikan migrain, tapi di kedua sisi. Saya sesegera mungkin mengayuh sepeda saya untuk pulang ke kos (saya pencinta lingkungan jadi hamp i r setiap hari menggunakan sepeda). Yang ada di pikiran saya hanya satu, yaitu istirahat. Sesampainya di kos, saya segera berbaring dan menidurkan diri.

A letter to cheera from our friend Fla.

Hi, Cheera. Do you remember Fla? Yes, she is our friend. And She entrusted me a message for you last Friday ago.  Here is the letter: To Cheera. Sometimes we hurt. Sometimes our hearts ache. Sometimes we cry out in pain. Like what Auden W.H said, healing is the art of being a truly nature. It is not about exact science to be solved.  Furthermore, Tori Amos do says, h ealing takes courage, and we all have courage, even if we have to dig a little to find it. So, found the courage for being honesty in your step.  I'm here always loving you. And Allah blesses you too.  Fla, your dearest pal . 

Nasihat dari Nyai Ontosoroh

"...Tapi kau, nak. Paling sedikit harus bisa berteriak. Tapi kau tahu mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena Kau menulis. Suaramu takkan padam di telan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari...." (Nyai Ontosoroh). Batu kerikil di kali tetap batu kerikil nak, ia tak akan pernah merubah apapun. Tapi, batu kerikil yang terlontar menghujam mata penjajah, bahkan hingga picak matanya, baru bawa perubahan. berteriaklah, nak.